Air merupakan zat cair yang dinamis bergerak dan mengalir melalui siklus hidrologi yang abadi. Siklus tersebut adalah pertama, penguapan dari laut ke udara sebanyak 502.800 km3 dan penguapan dari daratan sebanyak 74.200 km3 per tahun. Kemudian kedua, curah hujan (yang berasal dari penguapan air dari laut dan darat , yang jatuh ke laut sebanyak 458.000 km3 dan ke daratan 119.000 km3 per tahun. Ketiga, air daratan berjumlah 44.800 km3 terbagi menjadi 42.700 km3 mengalir di permukaan tanah dan 2,100 km3 mengalir di dalam tanah selanjutnya semua berkumpul di laut.
Dalam UU RI No.7 Tahun 2004 dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002, disebutkan beberapa pengertian terkait dengan air, yaitu sebagai berikut :
- Sumber daya air adalah air, dan daya air yang terkandung didalamnya.
- Air adalah semua air yang terdapat pada diatas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan.
- Air Bersih (clean water) adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak
- Air Minum (drinking water) adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum
- Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah.
- Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah.
- Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, diatas, ataupun di bawah permukaan tanah.
Dalam referensi lain disebutkan bahwa air adalah adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi.
3.2 Manfaat Air Bersih
Kebutuhan makhluk hidup akan air tak bisa dipisahkan. Tanpa air, makhluk hidup di muka bumi ini akan mati. Bagi tubuh manusia, air merupakan salah satu zat gizi makro yang sangat penting. Air berfungsi/bermanfaat sebagai sumber asupan mineral, mengatur suhu tubuh, pembentuk sel, dan melancarkan pencernaan. Setiap hari, rata-rata manusia memerlukan asupan air sebanyak 2 (dua) liter. Melalui sebuah riset diketahui bahwa kekurangan 1-2 persen air saja bisa menyebabkan gangguan fungsi otak seperti kkurangnya konsentrasi dan kemampuan berpikir. Kekurangan air di atas 2 persen, tubuh bisa mengalami sakit kepala, letih, lemah, gangguan pergerakan otot hingga kematian. Kurang minum air juga dapat mengakibatkan sejumlah penyakit, diantaranya gangguan ginjal dan infeksi saluran kemih. Perempuan paling rentan terkena infeksi saluran kemih tersebut, karena saluran kemih perempuan lebih pendek dari laki-laki. Semakin pendek saluran kemih, semakin mudah pula bakteri masuk dan menempel pada daerah tersebut. Sehingga, kalau rata-rata konsumsi air yang disarankan adalah 2 liter sehari, perempuan harus minum lebih banyak lagi dari ukuran tersebut. Banyak minum air akan membantu bakteri keluar dari saluran kemih dan mengurangi resiko terkena infeksi. Penggunaan air untuk mandi, cuci, kakus (MCK) juga penting diperhatikan. Seseorang bisa terkena penyakit kulit, diare, keracunan, dan meninggal akibat penggunaan air tercemar. Riset WHO pada tahun 2006 menunjukkan dalam satu dekade terakhir, rata-rata 50.000 orang meninggal per hari karena penyakit yang berkaitan dengan air tak bersih. Hal ini dapat kita lihat air yang berada di Sungai Siak. Air inidigunakan oleh penduduk sekitarnya untuk segala hal mulai dari untuk minum, memasak, mandi dan mencuci. Semuanya menggunakan air sungai ini. Kita takut akibat buruk terjadi pada masyarakat pengguna air Sungai Siak tersebut. Masyarakat secara umum sedikit banyak pasti menggunakan air sungai, apalagi yang tinggal di tepian sungai. Dalam hal ini, sebaiknya pemerintah melakukan pemantauan terhadap keberadaan air sungai. Kini andalan air minum bagi manusia adalah mata air yang terdapat jauh di dalam tanah, yang tidak terkontaminasi pencemaran. Air juga merupakan sumber kehidupan, tidak ada satupun makhluk hidup dapat bertahan tanpa air karena air memang selalu dibutuhkan dimanapun-kapanpun-siapapun. Sebagai sumber kehidupan sudah selayaknya kita MENJAGA KELESTARIA AIR sebagai bentuk tanggung jawab kita kepada anak cucu. Jangan sampai ketika saatnya tiba, justru anak cucu kita malah tidak bisa menikmati keberadaan air karena tingkah polah hidup kita yang kurang menghargai air. Sebenarnya, ada banyak upayayang bisa kita lakukan untuk membuat air bersih terus mengalir dan mencukupi kebutuhan hidup kita. Tak sulit bagi kita untuk melestarikan keberadaan air sampai kapanpun, asalkan kita mempunyai komitmen yang kuat untuk tetap menjaga dan melestarikannya. Jika kita perhatikan maka tidak bisa tidak bahwa manakala di suatu tempat kita melihat ada tanaman atau tumbuhan maka di situ pasti ada air, oleh karenanya tanamlah sekalipun hanya sebatang pohon untuk melestarikan keberadaan air. Bumi tempat kita berpijak ini 70 persen wilayahnya terdiri dari air, kehidupan umat manusia kini justru terancam karena terbatasnya air bersih yang bisa dikonsumsi. Air bersih dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan minum, memasak, dan kebersihan badan serta manfaat lainnya. Ketika air di bumi jumlahnya makin terbatas untuk dipergunakan, maka air laut belum bisa dimanfaatkan secara optimal karena desalinisasi air laut masih terlalu mahal. Untuk itu, mari kita berhemat menggunakan air dan menjaga sumber-sumber air dengan selayaknya. Tanamlah pohon untuk membantu menjaga kelestarian air.
Air Bekerja Dengan Ajaib
Bila Anda minum banyak air bersih dan jernih, maka hal tersebut akan memacu peningkatan kesehatan Anda, di mana para peneliti menemukan bahwa, makin hari makin banyak keuntungan dengan minum air dalam jumlah yang cukup bagi kesehatan, termasuk:
Pencernaan dan metabolisme yang lebih baik. Minum air dalam jumlah yang cukup menjadikan baik pencernaan maupun metabolisme dapat bekerja pada kapasitas maksimalnya. Faktanya, penelitian terbaru dari University of Utah menyatakan bahwa kekurangan air dapat menyebabkan menurunnya metabolisme.
Pencernaan dan metabolisme yang lebih baik. Minum air dalam jumlah yang cukup menjadikan baik pencernaan maupun metabolisme dapat bekerja pada kapasitas maksimalnya. Faktanya, penelitian terbaru dari University of Utah menyatakan bahwa kekurangan air dapat menyebabkan menurunnya metabolisme.
Memperbaiki kemampuan dan daya tahan tubuh
Anda akan mampu bekerja lebih keras/berat bila mendapatkan air yang cukup. Sebagai tambahan, air dapat memperkuat daya tahan tubuh Anda. Karena air dapat menaikkan simpanan glycogen, suatu bentuk dari karbohidrat yang tersimpan dalam otot dan digunakan sebagai energi saat Anda bekerja.
Tahan lapar
Rasa lapar kadang merupakan penyamaran dari rasa haus. Sewaktu anda mengalami dehidrasi (kekurangan air) Anda mungkin merasa ingin makan padahal yang Anda butuhkan sebenarnya adalah air. Anda juga dapat memanfaatkan efek rasa kenyang dari minum air untuk
mencegah makan berlebihan.
mencegah makan berlebihan.
Mengurangi resiko terhadap beberapa macam penyakit
Para peneliti saat ini meyakini bahwa cairan atau tepatnya air dapat berperan aktif dalam mengurangi resiko terhadap beberapa penyakit seperti: batu ginjal, kanker saluran kencing, kanker kandung kemih, dan kanker usus besar (colon). Minum cukup air dapat pula menghindari sembelit.
Senjata ampuh melawan masuk angin atau pilek
Antibodi dalam lendir yang melapisi kerongkongan berfungsi untuk menjerat virus pilek. Daya tahan ini akan melemah apabila Anda dehidrasi (kekurangan air) karena akan menyebabkan lendir mengering. Sebagai catatan banyak ahli kesehatan merekomendasikan air sebagai ekspektoran yang efektif untuk mengurangi batuk.
Pelembab wajah paling ampuh
Dengan minum banyak air membantu kulit Anda tetap kenyal dan kencang serta mengurangi garis-garis dan kerut pada wajah.Menangkal rasa letih akibat melakukan perjalanan
Udara panas dapat menyebabkan Anda dehidrasi dan akan menimbulkan rasa letih pada saat dan setelah perjalanan. Minumlah banyak air sebelum melakukan perjalanan dan satu gelas tiap jam perjalanan Anda.
Udara panas dapat menyebabkan Anda dehidrasi dan akan menimbulkan rasa letih pada saat dan setelah perjalanan. Minumlah banyak air sebelum melakukan perjalanan dan satu gelas tiap jam perjalanan Anda.
Mengatasi migrain/sakit kepala
Para peneliti menyatakan bahwa dehidrasi dapat mengakibatkan migrain/sakit kepala, jadi bila Anda sering mengalami migrain adalah sangat penting untuk minum air dalam jumlah yang cukup.
Sedangkan Fungsi Air yang utama adalah :
Sedangkan Fungsi Air yang utama adalah :
1. Membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang rusa
2. Melarutkan dan membawa nutrisi-nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh sel tubuh yang membutuhkan
3. Melarutkan dan mengeluarkan sampah-sampah dan racun dari dalam tubuh kita
4. Katalisator dalam metabolisme tubuh
5. Pelumas bagi sendi-sendi
6. Menstabilkan suhu tubuh
7. Meredam benturan bagi organ vital
2. Melarutkan dan membawa nutrisi-nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh sel tubuh yang membutuhkan
3. Melarutkan dan mengeluarkan sampah-sampah dan racun dari dalam tubuh kita
4. Katalisator dalam metabolisme tubuh
5. Pelumas bagi sendi-sendi
6. Menstabilkan suhu tubuh
7. Meredam benturan bagi organ vital
Dengan menggunakan air secukupnya khususnya minum, tubuh kita akan selalu segar dan kesehatan tetap terjaga.
3.3 Syarat air bersih
Mengutip Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.
Air bersih disini kita kategorikan hanya untuk yang layak dikonsumsi, bukan layak untuk digunakan sebagai penunjang aktifitas seperti untuk MCK. Karena standar air yang digunakan untuk konsumsi jelas lebih tinggi dari pada untuk keperluan selain dikonsumsi. Ada beberapa persyaratan yang perlu diketahui mengenai kualitas air tersebut baik secara fisik, kimia dan juga mikrobiologi.
1. Syarat fisik, antara lain:
a. Air harus bersih dan tidak keruh
b. Tidak berwarna apapun
c. Tidak berasa apapun
d. Tidak berbau apaun
e. Suhu antara 10-25 C (sejuk)
f. Tidak meninggalkan endapan
a. Air harus bersih dan tidak keruh
b. Tidak berwarna apapun
c. Tidak berasa apapun
d. Tidak berbau apaun
e. Suhu antara 10-25 C (sejuk)
f. Tidak meninggalkan endapan
2. Syarat kimiawi, antara lain:
a. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun
b. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan
c. Cukup yodium
d. pH air antara 6,5 – 9,2
a. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun
b. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan
c. Cukup yodium
d. pH air antara 6,5 – 9,2
3. Syarat mikrobiologi, antara lain:
Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen penyebab penyakit.
Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen penyebab penyakit.
Seperti kita ketahui jika standar mutu air sudah diatas standar atau sesuai dengan standar tersebut maka yang terjadi adalah akan menentukan besar kecilnya investasi dalam pengadaan air bersih tersebut, baik instalasi penjernihan air dan biaya operasi serta pemeliharaannya. Sehingga semakin jelek kualitas air semakin berat beban masyarakat untuk membayar harga jual air bersih. Dalam penyediaan air bersih yang layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat banyak mengutip Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 173/Men.Kes/Per/VII/1977, penyediaan air harus memenuhi kuantitas dan kualitas, yaitu:
a. Aman dan higienis.
b. Baik dan layak minum.
c. Tersedia dalam jumlah yang cukup.
d. Harganya relatif murah atau terjangkau oleh sebagian besar masyarakat
b. Baik dan layak minum.
c. Tersedia dalam jumlah yang cukup.
d. Harganya relatif murah atau terjangkau oleh sebagian besar masyarakat
Parameter yang ada digunakan untuk metode dalam proses perlakuan, operasi dan biaya. Parameter air yang penting ialah parameter fisik, kimia, biologis dan radiologis yaitu sebagai berikut:
Parameter Air Bersih secara Fisika
1. Kekeruhan
2. Warna
3. Rasa & bau
4. Endapan
5. Temperatur
1. Kekeruhan
2. Warna
3. Rasa & bau
4. Endapan
5. Temperatur
Parameter Air Bersih secara Kimia
1. Organik, antara lain: karbohidrat, minyak/ lemak/gemuk, pestisida, fenol, protein, deterjen, dll.
2. Anorganik, antara lain: kesadahan, klorida, logam berat, nitrogen, pH, fosfor,belerang, bahan-bahan beracun.
3. Gas-gas, antara lain: hidrogen sulfida, metan, oksigen.
1. Organik, antara lain: karbohidrat, minyak/ lemak/gemuk, pestisida, fenol, protein, deterjen, dll.
2. Anorganik, antara lain: kesadahan, klorida, logam berat, nitrogen, pH, fosfor,belerang, bahan-bahan beracun.
3. Gas-gas, antara lain: hidrogen sulfida, metan, oksigen.
Parameter Air Bersih secara Biologi
1. Bakteri
2. Binatang
3. Tumbuh-tumbuhan
4. Protista
5. Virus
1. Bakteri
2. Binatang
3. Tumbuh-tumbuhan
4. Protista
5. Virus
Parameter Air Bersih secara Radiologi
1. Konduktivitas atau daya hantar
2. Pesistivitas
3. PTT atau TDS (Kemampuan air bersih untuk menghantarkan arus listrik)
1. Konduktivitas atau daya hantar
2. Pesistivitas
3. PTT atau TDS (Kemampuan air bersih untuk menghantarkan arus listrik)
Dengan standar tersebut maka air konsumsi yang kita gunakan akan aman bagi kesehatan.
3.4 Kondisi Air di Indonesia
Kondisi Air di Indonesia tidak terlepas dari kondisi air secara global. Secara hidrologis memang kita diuntungkan dengan kondisi curah hujan yang tinggi, namun kondisi ini tidak bisa diandalkan mengingat air merupakan bagian dari lingkungan yang keberadaanya cukup terancam saat ini. Ancaman kekurangan air didunia jelas masih nyata, National Geographic memperkirakan hingga 2025 diperkirakan 1,8 milyar orang akan hidup di daerah langka air.
Persebaran sumber daya air (SDA) di Indonesia tidak merata. Walaupun kita memiliki cadangan yang cukup besar sekitar 2350 Kilometer Kubik (No 5 di dunia), namun jumlah ini lebih banyak tersebar di bagian barat. Dan bagian timur merupakan daerah yang rawan terhadap kekeringan. Dengan demikian, permasalahan kekeringan masih mengancam Indonesia untuk beberapa waktu ke depan, mengingat belum adanya jaminan pasokan air di semua tempat secara merata.
Di Indonesia, daerah dengan kondisi cadangan airnya cukup krisis adalah daerah NTT, indeks perkapitanya 1600 m3 perkapita/tahun dan ini menunjukkan padahal daerah indeks perkapitanya di bawah 2000 m3 perkapita/tahun berarti itu sudah mengalami stress area dari sisi penyediaan airnya. Dan pulau Jawa yang mengalami krisis air paling parah ada di bagian timur dan selatan pulau Jawa. Oleh karena itu, menjelang musim kemarau tahun ini, Indonesia harus waspada terhadap kekeringan dan kekurangan pasokan air.
Secara umum kondisi sumber daya air dalam suatu wilayah dipengaruhi oleh kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS), hidrologi dan sumber air, penggunaan air dalam kondisi normal, tingkat efisiensi penggunaan air, kualitas, dan aspek-aspek sosial ekonomi, kelembagaan dan pengaturan (hukum). Di Indonesia, kondisi air hampir dapat dikatakan kritis, dengan berbagai permasalahan yang dihadapi
Kerusakan kondisi air di Indonesia dapat ditinjau dari dua sisi. Kerusakan pertama, kerusakan secara Kerusakan yang lebih parah adalah kerusakan dari sisi kualitas. Penurunan kualitas air hampir terjadi di setiap DAS, sebagai dampak dari perubahan penggunaan lahan (landuse) maupun dampak dari aktivitas kehidupan manusia. Aktivitas yang memberikan dampak besar pada tingkat pencemaran air adalah Industri. Limbah Industri yang dibuang ke aliran DAS, pada umumnya masih standar limbah. Hal ini dapat terjadi karena kurang ketatnya pengawasan pemerintah terhadap aktivitas Industri, atau kurang sadarnya para pelaku Industri dalam memperhatikan lingkungan.
Ada banyak hal yang menjadi penyebab kerusakan kondisi air. Di perkotaan, salah satu faktor yang dominan adalah urbanisasi.
Sesungguhnya Negara kita menyimpan potensi sumber daya air yang besar, jika dilihat dari kondisi hidrologisnya. Curah hujan di Indonesia rata-rata 3500-4000 mm/tahun, walau sebagian daerah ada yang 800 mm/tahun. Jika sumber air hujan ini dimanfaatkan secara optimal, dengan tidak membiarkan air hujan menjadi air permukaan yang melintas begitu saja, tetapi bisa ditampung dan dimanfaatkan dengan baik, maka kekurangan bisa dihindari. Bahkan tidak terjadi sama sekali.
3.5 Penyakit yang Disebabkan oleh Air
Air yang telah tercemar oleh bakteri penyebab berbagai penyakit, dapat menularkan kepada manusia atau hewan melalui empat mekanisme:
a. Water Borne Disease
Mekanisme penyebaran penyakit dimana pathogen penyebab penyakit berada dalam air yang telah tercemar dan dapat menyebabkan penyakit infeksi bila terminum oleh manusia atau hewan. Hal ini karena air tersebut mengandung kuman pathogen. Diantara penyakit- penyakit yang disebarkan dengan mekanisme ini adalah penyakit kolera, tifoid, hepatitis A, disentri, poliomyelitis, dan diare.
Menurut Slamet (2002) penyakit yang disebabkan oleh pathogen penyebab penyakit berada dalam air yang telah tercemar adalah :
1. Kolera
Penyakit kolera disebabkan oleh Vibrio cholera. Kolera adalah penyakit usus halus yang akut dan berat, sering mewabah yang mengakibatkan kematian. Gejala utamanya adalah muntaber, dehidrasi dan kolaps dapat terjadi dengan cepat. Sedangkan gejala kolera yang khas adalah tinja yang menyerupai air cucian beras, tetapi sangat jarang ditemui.
2. Tifoid
Tifoid merupakan penyakit yang menyerang usus halus, penyebabnya adalah Salmonella typhi. Gejala utama adalah panas yang terus menerus dengan taraf kesadaran yang menurun, terjadi rata-rata dua minggu. Penularan dapat terjadi dari orang ke orang, atau tidak langsung lewat makanan, minuman yang terkontaminasi bakteri.
3. Hepatitis A
Hepatitis A dikenal juga sebagai Hepatitis infectiosa, disebabkan oleh Virus hepatitis A. Gejala utama adalah demam yang akut, dengan perasaan mual dan muntah, hati membengkak, dan sclera mata menjadi kuning, diikuti oleh icterius seluruh kulit. Penyakit ini dapat menyebar secara langsung dari orang ke orang, secara tak langsung lewat air, makanan yang terkontaminasi virus, dan lewat udara.
4. Poliomyelitis
Penyakit ini seringkali disebut “Polio” saja ataupun dikenal sebagai kelumpuhan anak- anak. Polio disebabkan oleh virus. Polio meninggalkan cacat, menyebar lewat lingkungan air yang tidak saniter. Gejala polio sangat bervariasi, dapat sangat ringan, menyerupai penyakit influenza, sampai keadaan kelumpuhan ringan, parah, dan kematian.
5. Diare
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), Diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di
seluruh dunia. Di Indonesia, diare adalah pembunuh balita nomor dua setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh. Hal ini membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada anak dan orang tua.
Menurut USAID yang menjadi penyebab diare adalah:
a. Infeksi dari berbagai bakteri yang disebabkan oleh kontaminasi makanan maupun air minum.
b. Infeksi berbagai macam virus.
c. Alergi makanan, khususnya susu atau laktosa (makanan yang mengandung susu)
d. Parasit yang masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang kotor.
b. Water Washed Disease
Mekanisme penyebaran penyakit bila suatu penyakit infeksi dapat dicegah dengan memperbanyak volume pemakaian air serta memperbaiki hygiene perorangan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang cukup, maka penyakit- penyakit tertentu dapat dikurangi penularannya pada manusia, dan penyakit ini banyak terjadi di daerah tropis. Contoh penyakit yang disebabkan adalah penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit infeksi kulit dan selaput lendir, penyakit yang ditimbulkan oleh insekta pada kulit dan selaput lendir.
c. Water Based Disease
Cara penyebaran penyakit ini terjadi bila sebagian siklus hidup penyebab penyakit memerlukan hospes perantara seperti siput air. Infeksi pada manusia dapat dicegah dengan menurunkan keinginan dengan kontak dengan air, mengontrol populasi siput air, dan memperbaiki kualitas air. Contoh penyakit yang disebabkan adalah Schistomiasis. Dimana larva schistosoma hidup dalam keong - keong air. Setelah waktunya larva ini mengubah bentuk menjadi cercaria dan menembus kulit (kaki) manusia yang berada dalam air tersebut.
d. Insect Vector Disease
Cara penyebaran berkaitan dengan serangga sebagai vektor penyebaran pathogen penyebab penyakit yang hidup di air. Strategi pencegahan penyebaran penyakit dapat melalui perbaikan pengelolaan air permukaan, menghilangkan tempat- tempat perkembangbiakan serangga yang menjadi vektor penyebaran penyakit infeksi. Contoh- contoh penyakit yang ditularkan melalui vektor yang hidupnya bergantung pada air misalnya malaria, demam berdarah, filariasis, Yellow fever, dan lain sebagainya.
3.6 Isue Air Bersih di Indonesia
Secara umum pelayanan kualitas, kuantitas dan kontinyuitas aliran air minum diperkotaan cenderung bermasalah. Hal ini tentu bukan tanpa sebab.
Indikasi :
Masyarakat masih ada yang tidak mendapatkan pelayanan air bersih sebagaimana mestinya terutama di daerah kawasan padat penduduk dan kumuh dengan tingkat ekonomi yang masih di bawah rata-rata. Masyarakat mendapat air bersih dengan cara membeli dari tukang air keliling yang harganya tentu lebih mahal apabila menjadi pelanggan PAM.
Indikator :
1. Benyaknya masyarakat yang masih menggunakan air bukan hasil pengolahan atau membeli lewat pihak ke-3.
2. Banyaknya jaringan air yang bersih yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
3. Banyaknya keluhan yang disampaikan pelanggan kepada pengelola air bersih atas kualitas, kuantitas dan kontinuitas aliran air.
Penyebab :
1. Perubahan alokasi lahan yang tidak sesuai dengan Perencanaan Tata Ruang Kota yang yang telah disahkan baik lewat Perda maupun Undang-undang.
2. Lemahnya sistem hukum yang tidak bisa menjerat bagi pelanggar yang tidak melaksanakan Rencana Tata Ruang Kota.
3. Rencana Tata Ruang Kota yang ada tidak di publish secara umum sehingga hanya sebagian masyarakat yang mengetahui.
4. Tidak mengikut sertakan peran aktif masyarakat secara umum baik dalam perencanaan maupun dalam implementasi Rencana Umum Tata Ruang Kota.
5. Populasi jumlah penduduk bertambah baik secara natural (jumlah kelahiran tinggi) atau pertambahan penduduk akibat arus urbanisasi dari desa ke kota yang tidak diimbangi dengan jumlah kapasitas air bersih hasil pengolahan.
6. Keterbatasan jumlah air baku baik secara kualitas maupun kuantitas.
7. Air baku yang ada mengalami pencemaran sehingga mengurangi jumlah air baku yang bisa diolah. Perkembangan ekonomi yang pesat di perkotaan menuntut jumlah air bersih lebih banyak baik bagi golongan domestik (perumahan warga) maupun industri.
8. Semakin mahalnya biaya investasi, operasional dan maintenance penyediaan dan pengolahan air bersih sehingga beban yang ditanggung masyarkat semakin besar sementara tidak semua masyarakat mampu membayarnya.
9. Kurangnya dukungan pemerintah dari sisi investasi dalam peningkatan infrastruktur jaringan air bersih.
10. Pertambahan jumlah penduduk akibat urbanisasi sebagian besar bertempat di daerah-daerah yang tidak mempunyai syarat administrasi atau liar sehingga tidak mungkin pengelola air bersih menjadikan daerah atau kelompok ini menjadi pelanggannya. minum.
11. Kelemahan manajemen dan operasional dalam pengelolaan dan penyediaan air bersih.
* Banyaknya pipa yang bocor dan tidak akuratnya meter air akibat kurangnya pemeliharaan atau pencurian air bersih oleh oknum.
* Kapasitas produksi yang rendah sehingga distribusi air bersih menjadi terbatas.
* Lemahnya SDM yang ada sehingga operasional menjadi tidak efektif dan efisien.
Solusi :
1. Perencanaan Tata Ruang Kota yang baik dan benar akan menyederhanakan dan melokalisir permasalahan yang muncul.
2. Implementasi dari RUTRK dengan disiplin dan konsisten sehingga memudahkan operasional dan pemeliharaan oleh Perusahaan Air Bersih sehingga biaya menjadi lebih murah dan masyarakat tidak menanggung beban terlalu berat dengan tarif yang lebih murah.
Suasana pedesaan di belakang sekolah
3. Memperketat terbitnya Surat Ijin Mendirikan Bangunan yang tidak sesuai dengan RUTRK.
4. Memperkuat penegakan hukum bagi warga atau perusahaan yang melanggar RUTRK.
5. Mengumumkan secara luas dan melibatkan peran aktif masyarakat dimulai dari perencanaan awal, implementasi sampai dengan pengawasannya.
6.Pemerataan pembangunan dan pusat-pusat ekonomi sehingga mencegah adanya penumpukan penduduk pada suatu daerah, hal ini untuk mengimbangi keterbatasan sumber air baku yang ada.
7. Memperkuat manajemen Perusahaan Pengelola Air Bersih.
8. Dalam jangka pendek perlu adanya program shortcut untuk mengatasi permasalahan air bersih yang ada pada suatu daerah. Salah satunya dengan program CSR (Corporate Social Responsibility), seperti adanya tanki air, kios air atau meter induk (hal ini akan ditampilkan pada lain kesempatan.
Peningkatan jumlah penduduk diikuti peningkatan berbagai kebutuhan hidup, tak hanya memicu eksploitasi sumber daya alam namun juga menambah jenis dan kualitas bahan buangan itu selama ini dibuang? Ke tanah dan badan-badan air! Karena itu tidak usah heran kalau kualitas air sungai sekarang ini sudah menyerupai air limbah. Akhir-akhir ini berita tentang pencemaran sungai maupum air tanah sudah sering muncul baik dimedia cetak maupun elektronik.
Sebagai contoh beberapa berita yang biasa dilihat untuk mengambarkan kualitas sumber air yang ada di Indonesia saat ini,pemantauan kualitas air sungai yang dilakukan 33 Propinsi tahun 2004 dengan frekwensi pengambilan sampel sebanyak dua kali dalam setahun.
Hasil pemantauan parameter DO, BOD, COD, fecal coli dan total coliform mayoritas sudah tidak memenuhi kriteria mutu air kelas I menurut PP 82 Tahun 2001. Untuk parameter biologi fecal coli dan total coliform dapat dikatakan bahwa mayoritas sungai yang terdapat di kota pada penduduk seperti di pulau Jawa cenderung lebih tercemar oleh bakteri tersebut, seperti sungai progo (Jateng dan Yogyakarta), Sungai Ciliwung (Jakarta), sungai citarum (Jawa Barat) sungai kali Nabire (Papua), dan sungai Kali APO ( Kodya Jayapura ) Papua dan sungai-sungai yang lain di Indonesia, kualitas air sumur di Papua menurun drastic.
Saat ini, hampir semua sumur penduduk sudah tercemari oleh bakteri Coli yang merugikan kesehatan manusia Bakteri Coli itu sendiri dipastikan berasal dari kotoran manusia (tinja) yang meresap kedalam air sumur. Proses peresapan tinja kedalam air sumur terjadi karena jarak antara tempat pembuangan (septic tank) dengan sumur sangat berdekatan. Penelitian yang di lakukan pada beberapa wilayah Papua menunjukkan kandungan bakteri Coli pada air sumur penduduk sudah melebihi ambang batas dan terus mengalami peningkatan, dengan kandungan bankteri Coli antara 400-2.000 per milliliter air.
Kegiatan industri yang selama ini menjadi sorotan utama penyebab turunya kualitas sumber air mungkin perlu dipertanyakan lagi, sebab dari kondisi yang digambarkan diatas, tampaknya justru limbah domestic dalam hal ini adalah limbah rumah tangga mempunyai potensi pencemar yang tidak biasa dianggap enteng. Di daerah perkotaan orang membuang limbah rumah tangga ke saluran drainase dan sungai.
Sementara di daerah pedesaan limbah dibuang ke pekarangan atau sungai. Kondisi ini diperparah dengan sisa penggunaan pestisida dan sejenisnya (B3) yang berlebihan pada aktivitas pertanian dan kegiatan lainnya yang kemudian mengalir ke sungai. Keadaan ini pada akhirnya akan menurunkan kualitas air permukaan maupun air tanah.
Disisi lain sumber-sumber air untuk memenuhi kebutuhan tersebut semakin langkah atau mengalami kemerosotan, baik jumlah maupun kualitasnya, sehingga menimbulkan krisis air diberbagai daerah. Bahkan saking terbatasnya ketersediaan air, untuk memenuhui kebutuhan, kualitas air sudah tidak menjadi perioritas utama.
Pengelolaan sumber daya air yang menyeluruh mutlak diperlukan untuk mengatasi permasalahan ini. Menyeluruh dalam arti pengelolaan dari daerah hulu, daerah aliran sungai dan daerah hilir menyangkut pemanfaatannya. Tentunya ini memerlukan koordinasi antar lembaga dan disiplin ilmu, sudah bukan jamannya pengelolaan sumber daya air masih bersifat kedaerahan, namun harus mengacu pada basis wilayah sungai.
Untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan sumberdaya air perlu dilakukan keterpaduan pengelolaan meliputi; koordinasi dan kolaborasi antar instansi pada multi sektor dan multi level dalam penyusunan kebijakan dan program, penggunaan saling menunjang antara air tanah dan air permukaan dengan mengutamakan penggunaan air permukaan, konservasi dan rehabilitasi lingkungan sumber daya air, meningkatkan perang masyarakat, pakar, dan pengguna air dalam pengelolaan sumberdaya air. Mampukah kita mewujudkannya.
Air sebagai aset kehidupan perlu dijaga sebagai wujud kecintaan terhadap kehidupan. Pemanfaatan air yang tidak terarah menimbulkan bencana bagi kehidupan. Kolaborasi antar disiplin ilmu dan lembaga akan memberikan sinergi yang saling memberi manfaat sehingga kepentingan terhadap air yang saling berseberangan dapat dihindarkan.
Air yang telah tercemar oleh bakteri penyebab berbagai penyakit, dapat menularkan kepada manusia atau hewan melalui empat mekanisme:
a. Water Borne Disease
Mekanisme penyebaran penyakit dimana pathogen penyebab penyakit berada dalam air yang telah tercemar dan dapat menyebabkan penyakit infeksi bila terminum oleh manusia atau hewan. Hal ini karena air tersebut mengandung kuman pathogen. Diantara penyakit- penyakit yang disebarkan dengan mekanisme ini adalah penyakit kolera, tifoid, hepatitis A, disentri, poliomyelitis, dan diare.
Menurut Slamet (2002) penyakit yang disebabkan oleh pathogen penyebab penyakit berada dalam air yang telah tercemar adalah :
1. Kolera
Penyakit kolera disebabkan oleh Vibrio cholera. Kolera adalah penyakit usus halus yang akut dan berat, sering mewabah yang mengakibatkan kematian. Gejala utamanya adalah muntaber, dehidrasi dan kolaps dapat terjadi dengan cepat. Sedangkan gejala kolera yang khas adalah tinja yang menyerupai air cucian beras, tetapi sangat jarang ditemui.
2. Tifoid
Tifoid merupakan penyakit yang menyerang usus halus, penyebabnya adalah Salmonella typhi. Gejala utama adalah panas yang terus menerus dengan taraf kesadaran yang menurun, terjadi rata-rata dua minggu. Penularan dapat terjadi dari orang ke orang, atau tidak langsung lewat makanan, minuman yang terkontaminasi bakteri.
3. Hepatitis A
Hepatitis A dikenal juga sebagai Hepatitis infectiosa, disebabkan oleh Virus hepatitis A. Gejala utama adalah demam yang akut, dengan perasaan mual dan muntah, hati membengkak, dan sclera mata menjadi kuning, diikuti oleh icterius seluruh kulit. Penyakit ini dapat menyebar secara langsung dari orang ke orang, secara tak langsung lewat air, makanan yang terkontaminasi virus, dan lewat udara.
4. Poliomyelitis
Penyakit ini seringkali disebut “Polio” saja ataupun dikenal sebagai kelumpuhan anak- anak. Polio disebabkan oleh virus. Polio meninggalkan cacat, menyebar lewat lingkungan air yang tidak saniter. Gejala polio sangat bervariasi, dapat sangat ringan, menyerupai penyakit influenza, sampai keadaan kelumpuhan ringan, parah, dan kematian.
5. Diare
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), Diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di
seluruh dunia. Di Indonesia, diare adalah pembunuh balita nomor dua setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh. Hal ini membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada anak dan orang tua.
Menurut USAID yang menjadi penyebab diare adalah:
a. Infeksi dari berbagai bakteri yang disebabkan oleh kontaminasi makanan maupun air minum.
b. Infeksi berbagai macam virus.
c. Alergi makanan, khususnya susu atau laktosa (makanan yang mengandung susu)
d. Parasit yang masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang kotor.
b. Water Washed Disease
Mekanisme penyebaran penyakit bila suatu penyakit infeksi dapat dicegah dengan memperbanyak volume pemakaian air serta memperbaiki hygiene perorangan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang cukup, maka penyakit- penyakit tertentu dapat dikurangi penularannya pada manusia, dan penyakit ini banyak terjadi di daerah tropis. Contoh penyakit yang disebabkan adalah penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit infeksi kulit dan selaput lendir, penyakit yang ditimbulkan oleh insekta pada kulit dan selaput lendir.
c. Water Based Disease
Cara penyebaran penyakit ini terjadi bila sebagian siklus hidup penyebab penyakit memerlukan hospes perantara seperti siput air. Infeksi pada manusia dapat dicegah dengan menurunkan keinginan dengan kontak dengan air, mengontrol populasi siput air, dan memperbaiki kualitas air. Contoh penyakit yang disebabkan adalah Schistomiasis. Dimana larva schistosoma hidup dalam keong - keong air. Setelah waktunya larva ini mengubah bentuk menjadi cercaria dan menembus kulit (kaki) manusia yang berada dalam air tersebut.
d. Insect Vector Disease
Cara penyebaran berkaitan dengan serangga sebagai vektor penyebaran pathogen penyebab penyakit yang hidup di air. Strategi pencegahan penyebaran penyakit dapat melalui perbaikan pengelolaan air permukaan, menghilangkan tempat- tempat perkembangbiakan serangga yang menjadi vektor penyebaran penyakit infeksi. Contoh- contoh penyakit yang ditularkan melalui vektor yang hidupnya bergantung pada air misalnya malaria, demam berdarah, filariasis, Yellow fever, dan lain sebagainya.
3.6 Isue Air Bersih di Indonesia
Secara umum pelayanan kualitas, kuantitas dan kontinyuitas aliran air minum diperkotaan cenderung bermasalah. Hal ini tentu bukan tanpa sebab.
Indikasi :
Masyarakat masih ada yang tidak mendapatkan pelayanan air bersih sebagaimana mestinya terutama di daerah kawasan padat penduduk dan kumuh dengan tingkat ekonomi yang masih di bawah rata-rata. Masyarakat mendapat air bersih dengan cara membeli dari tukang air keliling yang harganya tentu lebih mahal apabila menjadi pelanggan PAM.
Indikator :
1. Benyaknya masyarakat yang masih menggunakan air bukan hasil pengolahan atau membeli lewat pihak ke-3.
2. Banyaknya jaringan air yang bersih yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
3. Banyaknya keluhan yang disampaikan pelanggan kepada pengelola air bersih atas kualitas, kuantitas dan kontinuitas aliran air.
Penyebab :
1. Perubahan alokasi lahan yang tidak sesuai dengan Perencanaan Tata Ruang Kota yang yang telah disahkan baik lewat Perda maupun Undang-undang.
2. Lemahnya sistem hukum yang tidak bisa menjerat bagi pelanggar yang tidak melaksanakan Rencana Tata Ruang Kota.
3. Rencana Tata Ruang Kota yang ada tidak di publish secara umum sehingga hanya sebagian masyarakat yang mengetahui.
4. Tidak mengikut sertakan peran aktif masyarakat secara umum baik dalam perencanaan maupun dalam implementasi Rencana Umum Tata Ruang Kota.
5. Populasi jumlah penduduk bertambah baik secara natural (jumlah kelahiran tinggi) atau pertambahan penduduk akibat arus urbanisasi dari desa ke kota yang tidak diimbangi dengan jumlah kapasitas air bersih hasil pengolahan.
6. Keterbatasan jumlah air baku baik secara kualitas maupun kuantitas.
7. Air baku yang ada mengalami pencemaran sehingga mengurangi jumlah air baku yang bisa diolah. Perkembangan ekonomi yang pesat di perkotaan menuntut jumlah air bersih lebih banyak baik bagi golongan domestik (perumahan warga) maupun industri.
8. Semakin mahalnya biaya investasi, operasional dan maintenance penyediaan dan pengolahan air bersih sehingga beban yang ditanggung masyarkat semakin besar sementara tidak semua masyarakat mampu membayarnya.
9. Kurangnya dukungan pemerintah dari sisi investasi dalam peningkatan infrastruktur jaringan air bersih.
10. Pertambahan jumlah penduduk akibat urbanisasi sebagian besar bertempat di daerah-daerah yang tidak mempunyai syarat administrasi atau liar sehingga tidak mungkin pengelola air bersih menjadikan daerah atau kelompok ini menjadi pelanggannya. minum.
11. Kelemahan manajemen dan operasional dalam pengelolaan dan penyediaan air bersih.
* Banyaknya pipa yang bocor dan tidak akuratnya meter air akibat kurangnya pemeliharaan atau pencurian air bersih oleh oknum.
* Kapasitas produksi yang rendah sehingga distribusi air bersih menjadi terbatas.
* Lemahnya SDM yang ada sehingga operasional menjadi tidak efektif dan efisien.
Solusi :
1. Perencanaan Tata Ruang Kota yang baik dan benar akan menyederhanakan dan melokalisir permasalahan yang muncul.
2. Implementasi dari RUTRK dengan disiplin dan konsisten sehingga memudahkan operasional dan pemeliharaan oleh Perusahaan Air Bersih sehingga biaya menjadi lebih murah dan masyarakat tidak menanggung beban terlalu berat dengan tarif yang lebih murah.
Suasana pedesaan di belakang sekolah
3. Memperketat terbitnya Surat Ijin Mendirikan Bangunan yang tidak sesuai dengan RUTRK.
4. Memperkuat penegakan hukum bagi warga atau perusahaan yang melanggar RUTRK.
5. Mengumumkan secara luas dan melibatkan peran aktif masyarakat dimulai dari perencanaan awal, implementasi sampai dengan pengawasannya.
6.Pemerataan pembangunan dan pusat-pusat ekonomi sehingga mencegah adanya penumpukan penduduk pada suatu daerah, hal ini untuk mengimbangi keterbatasan sumber air baku yang ada.
7. Memperkuat manajemen Perusahaan Pengelola Air Bersih.
8. Dalam jangka pendek perlu adanya program shortcut untuk mengatasi permasalahan air bersih yang ada pada suatu daerah. Salah satunya dengan program CSR (Corporate Social Responsibility), seperti adanya tanki air, kios air atau meter induk (hal ini akan ditampilkan pada lain kesempatan.
Peningkatan jumlah penduduk diikuti peningkatan berbagai kebutuhan hidup, tak hanya memicu eksploitasi sumber daya alam namun juga menambah jenis dan kualitas bahan buangan itu selama ini dibuang? Ke tanah dan badan-badan air! Karena itu tidak usah heran kalau kualitas air sungai sekarang ini sudah menyerupai air limbah. Akhir-akhir ini berita tentang pencemaran sungai maupum air tanah sudah sering muncul baik dimedia cetak maupun elektronik.
Sebagai contoh beberapa berita yang biasa dilihat untuk mengambarkan kualitas sumber air yang ada di Indonesia saat ini,pemantauan kualitas air sungai yang dilakukan 33 Propinsi tahun 2004 dengan frekwensi pengambilan sampel sebanyak dua kali dalam setahun.
Hasil pemantauan parameter DO, BOD, COD, fecal coli dan total coliform mayoritas sudah tidak memenuhi kriteria mutu air kelas I menurut PP 82 Tahun 2001. Untuk parameter biologi fecal coli dan total coliform dapat dikatakan bahwa mayoritas sungai yang terdapat di kota pada penduduk seperti di pulau Jawa cenderung lebih tercemar oleh bakteri tersebut, seperti sungai progo (Jateng dan Yogyakarta), Sungai Ciliwung (Jakarta), sungai citarum (Jawa Barat) sungai kali Nabire (Papua), dan sungai Kali APO ( Kodya Jayapura ) Papua dan sungai-sungai yang lain di Indonesia, kualitas air sumur di Papua menurun drastic.
Saat ini, hampir semua sumur penduduk sudah tercemari oleh bakteri Coli yang merugikan kesehatan manusia Bakteri Coli itu sendiri dipastikan berasal dari kotoran manusia (tinja) yang meresap kedalam air sumur. Proses peresapan tinja kedalam air sumur terjadi karena jarak antara tempat pembuangan (septic tank) dengan sumur sangat berdekatan. Penelitian yang di lakukan pada beberapa wilayah Papua menunjukkan kandungan bakteri Coli pada air sumur penduduk sudah melebihi ambang batas dan terus mengalami peningkatan, dengan kandungan bankteri Coli antara 400-2.000 per milliliter air.
Kegiatan industri yang selama ini menjadi sorotan utama penyebab turunya kualitas sumber air mungkin perlu dipertanyakan lagi, sebab dari kondisi yang digambarkan diatas, tampaknya justru limbah domestic dalam hal ini adalah limbah rumah tangga mempunyai potensi pencemar yang tidak biasa dianggap enteng. Di daerah perkotaan orang membuang limbah rumah tangga ke saluran drainase dan sungai.
Sementara di daerah pedesaan limbah dibuang ke pekarangan atau sungai. Kondisi ini diperparah dengan sisa penggunaan pestisida dan sejenisnya (B3) yang berlebihan pada aktivitas pertanian dan kegiatan lainnya yang kemudian mengalir ke sungai. Keadaan ini pada akhirnya akan menurunkan kualitas air permukaan maupun air tanah.
Disisi lain sumber-sumber air untuk memenuhi kebutuhan tersebut semakin langkah atau mengalami kemerosotan, baik jumlah maupun kualitasnya, sehingga menimbulkan krisis air diberbagai daerah. Bahkan saking terbatasnya ketersediaan air, untuk memenuhui kebutuhan, kualitas air sudah tidak menjadi perioritas utama.
Pengelolaan sumber daya air yang menyeluruh mutlak diperlukan untuk mengatasi permasalahan ini. Menyeluruh dalam arti pengelolaan dari daerah hulu, daerah aliran sungai dan daerah hilir menyangkut pemanfaatannya. Tentunya ini memerlukan koordinasi antar lembaga dan disiplin ilmu, sudah bukan jamannya pengelolaan sumber daya air masih bersifat kedaerahan, namun harus mengacu pada basis wilayah sungai.
Untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan sumberdaya air perlu dilakukan keterpaduan pengelolaan meliputi; koordinasi dan kolaborasi antar instansi pada multi sektor dan multi level dalam penyusunan kebijakan dan program, penggunaan saling menunjang antara air tanah dan air permukaan dengan mengutamakan penggunaan air permukaan, konservasi dan rehabilitasi lingkungan sumber daya air, meningkatkan perang masyarakat, pakar, dan pengguna air dalam pengelolaan sumberdaya air. Mampukah kita mewujudkannya.
Air sebagai aset kehidupan perlu dijaga sebagai wujud kecintaan terhadap kehidupan. Pemanfaatan air yang tidak terarah menimbulkan bencana bagi kehidupan. Kolaborasi antar disiplin ilmu dan lembaga akan memberikan sinergi yang saling memberi manfaat sehingga kepentingan terhadap air yang saling berseberangan dapat dihindarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar